Senin, 16 Mei 2011

ular dan masyarakat indonesia


Indonesia terletak di 6’ lintang utara, 11’ lintang selatan, 96’ bujur timur, 141’ bujur timur, dan dilintasi oleh garis lintang 0’ atau garis katulistiwa, membuat Indonesia menjadi surga tropis dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa,, iklim yang relatif hangat dan kelembaban udara yang tinggi, menjadikan Indonesia sebagai  salah satu habitat yang ideal untuk reptil, termasuk ular.
Oleh sebab itu interaksi antara masyarakat dan ular tidak terelakan lagi,, banyak legenda dan cerita rakyat yang menyebutkan makhluk seperti ular di dalamnya,, kebanyakan ditempatkan sebagai tokoh jahat atau yang terkutuk tetapi ada juga yang menjadikan simbol kebaikan, seperti dalam mitologi budha. Di indonesia kebanyakan mitos tentang ular adalah cerita turun temurun dari nenek moyang atau leluhur,, kisah-kisah tersebut akhirnya membentuk sebuah persepsi negatif tersendiri terhadap ular, seperti anggapan bahwa ular itu merupakan makhluk siluman yang mendatangkan bencana, tetapi ada juga yang berdampak unik, seperti pemahaman ular sebagai jelmaan dewa atau dewi yang harus disembah dan dihormati (nyi blorong, roro kidul, dll yang konon sering diceritakan menjelma menjadi sosok ular).
Pada  kenyataanya sebenarnya ular merupakan salah satu aspek penting dalam rantai makanan, yaitu berfungsi sebagai penjaga populasi hewan pengerat yang menjadi hama bagi manusia,,,,tetapi yang menjadi ironi adalah di satu sisi ular yang memiliki peran penting dalam membantu masyarakat ini justru menjadi ancaman bagi masyarakat itu sendiri saat mereka bertemu.....dalam kondisi seperti ini butuh banyak pengertian dan toleransi.
Seperti sudah dijelaskan diatas, indonesia merupakan habitat ideal untuk ular, terkadang  interaksi tak terduga bisa terjadi, dan apabila kita kurang paham akan situasi tersebut, akhirnya malah jadi saling merugikan (ular yang akan terbunuh, atau manusia yang akan cedera akibat serangan ular).
Ada beberapa cara untuk kita mengantisipasi interaksi dengan ular (di area rumah):
  • Singkirkan barang-barang bekas di sekeliling rumah kita, karena di tumpukan barang bekas tersebut merupakan sarang dari tikus yang menjadi mangsa ular, ular yang sedang berburu akan bersembunyi disana untuk menyergap mangsanya.
  • Bersihkan semak-semak di sekeliling rumah, dan tutup lubang-lubang yang terbuka, karena pada saat siang hari ular cenderung bersembunyi di tempat yang gelap dan lembab.
  • Pastikan area rumah bersih dari sampah makanan, agar tidak terdapat tikus yang merupakan mangsa ular.
Apabila kita bertemu dengan ular di ladang, hutan, perkebunan:
  • Apabila kita ingin melakukan perjalanan ke tempat-tempat yang diperkirakan rawan akan adanya ular sebaiknya kita jangan menggunakan alas kaki yang tipis seperti sandal, disarankan menggunakan sepatu hiking atau boots.
  • Gunakan celana panjang tebal seperti jeans dll, untuk mengantisipasi gigitan ular.
  • Apabila kita bertemu atau berpapasan dengan ular, sebaiknya ambil sikap setenang mungkin dan jangan membuat gerakan yang mengejutkan atau mendadak, tunggu sampai ular tersebut menganggap kita sebagai sesuatu yang tidak mengancam,,,dan dia akan menjauh dengan sendirinya.
  • Apabila kondisinya sangat berbahaya,sebaiknya cari dahan atau tongkat panjang untuk menjaga atau menjauhkan kepala ular tersebut.
Apabila terjadi gigitan:
·         Yang pertama adalah perhatikan bekas gigitan, gigitan ular berbisa hanya  berupa dua titik sejajar, sedangkan gigitan ular yang tidak berbisa berbentuk huruf “U” dengan banyak titik-titik gigitan.
·         Apabila tergigit oleh ular yang tidak berbisa cukup dibersihkan dengan antiseptik.
·      Tetapi bila tergigit oleh ular berbisa, pastikan ikat aliran darah di daerah gigitan, agar racun tidak menyebar.
·    Identifikasi ciri-ciri dan jenis ular yang menggigit, karena perlu diketahui jenis racun apa yang terdapat di ular tersebut.
·         Jangan sesekali menyedot racun dengan mulut, karena berbahaya jika ada luka di mulut kita,racun akan masuk ke pembuluh rdarah.
·         Dan cari RS terdekat untuk mendapat pertolongan.


sumber gambar:
http://www.irwantoshut.co.cc/rain_forest_map.jpg
http://makalah-artikel-online.blogspot.com/2009/06/unesco-situs-warisan-alam-indonesia.html
http://ifan050285.files.wordpress.com/2010/03/sabu-1.jpg 
http://popala.files.wordpress.com/2011/02/picture1.jpg

Minggu, 15 Mei 2011

sistem pergerakan ular


Pergerakan ular dipengaruhi oleh ukuran dan bentuk tubuhnya,material tempat merayap, serta temperatur tanah dan udara. Berikut ini penjelasan jenis-jenis pergerakan ular berikut gambar gerakan tubuh dan jejak yang dihasilkan.

Lateral Undulation atau serpentine crawling adalah istilah untuk pergerakan ular yang membentuk huruf S.Bagian tubuh yang terdekat dengan objek dan menggunakannya sebagai dorongan dengan membentuk tubuh di daerah tersebut. Teknik yang sama digunakan saat ular berenang melewati air

Rectilinear locomotion atau cartepillar crawling membentuk garis lurus. Menggunakan otot perut bagian bawah, membentuk gerakan seperti ulat berjalan. Biasa dipakai oleh ular-ular berukuran besar seperti boa, piton, juga viper. Tetapi ular-ular yang lebih kecil juga biasa menggunakan gerakan ini, yaitu saat ular menelan makan [pada bagian akhir]

Concertina Locomotion adalah pergerakan ular yg efisien dalam terowongan, ataupun saat memanjat. Dilakukan dengan menarik tubuh hingga tertekuk kemudian kembali meluruskan tubuh. Disebut concertina karena gerakan ini mirip instrumen concertina [akordion] yg mengembang dan mengempis.

Sidewinding adalah bentuk pergerakan spesial yang digunakan beberapa viper di pasir, dimana pergerakan lain kurang efektif. Dimulai dengan gerakan mengangkat kepala dan leher, lalu melemparnya kesamping. Kepala sebagai jangkar menarik bagian badan lainnya. Sebelum ekor sampai, ular telah melempar kepalanya lagi. Membentuk gerakan yang tak terputus.  

Slide Pushing adalah dorongan bertenaga pada tubuh dalam undulasi besar dengan gerakan slide menyamping. Mengerakkan tubuh dalam area luas di atas permukaan. Tubuh ular mendorong dengan tenaga cukup untuk menggerakan tubuh sedikit kedepan dalam satu waktu.

sumber:
http://www.wildernesscollege.com/snake-tracks.html