Rabu, 15 Juni 2011

Reproduksi tropidolaemus wagleri

Awal tahun 2010 saya punya sepasang t.wagleri Sumatra, betina dewasa udah lumayan lama dipelihara kurang lebih 1 tahun, sedangkan jantannya dapet dari seorang kenalan di padang, Sumatra barat.

jantan

betina
Karena dua-duanya udah siap kawin, jadi ya langsung aja dijodoin.
Dua hal yang sangat penting dalam reproduksi t.wagleri, yang pertama adalah usia, dan yang kedua adalah kondisi jantan dan betina.
Berbeda dengan python yang harus menimbun lemak dalam waktu yang panjang untuk kemudian mengubahnya menjadi nutrisi untuk telurnya, viper hanya membutuhkan makan yang cukup dalam beberapa periode sebelum musim kawin, karena viper dapat langsung mengubah mangsanya menjadi nutrisi untuk telur tanpa harus menyimpannya jadi lemak terlebih dahulu.
Pada januari 2010 betina mulai dikasi makan secara rutin 14 hari sekali (tikus putih), sedangkan jantan itu baru saya pelihara kurang lebih bulan februarinya, tapi karena gak ada masalah adaptasi, jadi program makannya juga lancar , 2 minggu sekali (cicak).
Bulan maret akhir saya satuin keduanya, kebetulan waktu itu masih musim hujan,,,penyatuan kurang lebih selama 14 hari,,setiap malem saya selalu spray air ke dalam kandang buat meningkatkan kelembabanya. Dalam 14 hari  penyatuan, kelihatan 2kali kopulasi salah satunya tanggal 26 maret 2010, kejadiannya kurang lebih pada jam 02.30 sama 03.00 subuh.

Pada april 2010 perut si betina mulai keliatan “bengkak” dan kelihatan tanda-tanda akan ganti kulit,,,tangal 3 mei 2010 betina ganti kulit, tanggal 18 mei dan 25 mei si betina sempet makan bayi tikus putih yang masih merah.




Itu terakhir kali si betina makan, sampai bulan September tepatnya 5 september 2010 melahirkan 7 ekor bayi wagler. Tanggal 23 september si betina mulai mau makan lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar